Minggu, 03 April 2011

Masturbasi dan Sex Toy, Sebuah Perspektif by FK

1301856568267250156Membuka bulan April dengan postingan yang teramat berlendir, saya harapkan dapat memberikan warna warni dari sudut pandang FK bagi Kompasiana. Kali ini FK akan membahas mengenai Masturbasi dan Sex toy dalam perspektif subyektif.

Namun sebelum jauh membaca isi postingan ini, saya peringatkan bagi pembaca artikel ini yang alergi atas sedikit vulgaritas kedewasaan maupun kekanakan, sebaiknya tidak meninggalkan komen dilapak ini. 

Masturbasi, sebagian besar dari kita saya rasa sudah tidak asing dengan istilah ini (Cuma karena malu kita malas membahasnya) menurut wikipedia istilah ini berarti : perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan sesuatu objek atau alat, atau kombinasinya. Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun ia dapat pula dilakukan dengan bantuan pihak (orang) lain.
 
Ada pun tipikal para masturbater, menurut simposium lendir di Planet Kenthir tersebut, sebagian besar adalah sebagai berikut :

#1.Para jomblorer melakukannya, karena dorongan gejolak seksual yang tidak mampu ditahan sedang belum memiliki pasangan. 

#2.Para suami/istri Buruh Migran yang hidup terpisah jauh dari pasangannya, pada kasus “jomblorer” cinta jarak jauh alias Long Distance Love (karena pekerjaan atau study diluar daerah/luar negeri).

#3.Orang-orang dengan tingkat hasrat seksual yang sangat besar, sehingga perlu penyaluran yang konsisten agar siklus biologisnya tetap dalam kondisi yang stabil (waduhhhhh!!!).
~ o0o ~

1301856623139253034
Mengenai Sextoy atau Mainan Seks, dapat dibedakan menjadi dua jenis jika dilihat dari penggunaannya :

#1.Portable Sextoy, dapat berupa vibrator, ring ring, kondom gerigi dan lain-lain (sorry saya nggak jualan sextoy jadi tidak dapat mejabarkan fungsinya secara detail, silakan googling).

#2.Full body Sextoy, berfungsi sebagai pengganti Mr.P atau Ms.V, ada yang berbentuk boneka atau hanya sebuah part yang berbentuk Mr.P atau Ms.V (hihi googling deh, di ebay).

Fakta Masturbasi dan Sextoy :

#1. Profesor Wimpie Pangkahila SpAnd, ahli andrologi dan seksologi mengatakan bahwa : hampir 70 persen remaja melakukan masturbasi dan dikatakan juga bahwa menyenangkan diri sendiri secara seksual itu normal selama tidak mengganggu proses berpikir. Apalagi fungsi seksual adalah manifestasi dari tubuh dan jiwa yang sehat.

#2. Profesor Wimpie juga mengatakan : Menggunakan alat bantu seksual atau sex toy tidak ada pengaruh negatif bagi kesehatan, kecuali jika dilakukan dengan alat bantu ilegal yang tidak direkomendasikan secara medis, dan penggunaan perangkat alat bantu seksual setidaknya bebas dari penyakit menular seksual.

Sebelum lebih jauh saya sampaikan bahwa artikel ini hanya mencoba jujur melihat fenomena yang ada dikeseharian kita tanpa ada maksud mengarahkan kita pada paradigma yang mengarah pada pembenaran, dan hanya sebagai opini yang bersifat subyektif semata, dengan didasari catatan dari Psikolog Tika Bisono yang mengatakan : “bahwa ketidak jelasan info soal alat biologis memicu keingintahuan yang tinggi oleh para remaja dan akhirnya membuat mereka mencari tahu sendiri, dikatakan juga tidak adanya fungsi pendampingan dari orangtua, karena sebagian besar para orangtua zaman sekarang masih menganggap bahwa berbicara mengenai seksologi adalah suatu yang tabu, dan lebih ekstrim mengatakan suatu perbuatan dosa dan haram”.

Selanjutnya pada simposium tersebut , beberapa hal berikut menjadi catatan tersendiri bagi saya :

#1.Apakah alasan bermasturbasi (baik menggunakan sex toy maupun tidak) ?

a).Masturbater beralasan bahwa Masturbasi adalah pilih terbaik diantara pilihan buruk seperti melacur di lokalisasi ataupun melakukan kencan satu malam dengan orang yang tidak dikenal.

b).Masturbater beralasan bahwa Masturbasi relatif lebih aman dari penyakit dan beban psikologis yang lebih besar dibanding pilihan buruk yang ada.

c).Masturbater beralasan bahwa dengan bermasturbasi tidak ada satu pihak pun yang dirugikan selain diri sendiri jika over masturbasi, sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan lecet-lecet jika kurang pelumasan serta keseringan (karena Mr.P dan Ms.V juga butuh rehat… lho… wueeekkkssss).

#2.Apakah bermasturbasi itu dosa ?
Jawabannya : Iya, masturbasi itu berdosa dari kajian agama Islam, namun ada pendapat ulama yang memperbolehkan onani atau masturbasi ini beralasan bahwa mani adalah sesuatu yang lebih, karenanya boleh dikeluarkan. Bahkan hal itu diibaratkan dengan memotong daging lebih. Pendapat demikian ini didukung Imam Hambali dan Ibnu Hazm. Sedang ulama Hanafiah memberikan batas kebolehan dalam keadaan, apabila:
a).Karena takut melakukan perzinaan;
b).Karena tidak mampu kawin (tapi syahwat berlebihan).

Rasulullah SAW menganjurkan sebagaimana hadist beliau : “Hai para pemuda, barang siapa diantara kalian sudah ada kemampuan (fisik dan modal berumah tangga), maka kawinlah karena perkawinan itu bisa menjinakkan pandangan dan kemaluan. Tetapi barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu bisa membendung syahwat. (HR. Bukhari).

Kajian agama bukanlah pakem saya, silakan anda mencari sumber yang lebih valid, apabila ada sudut pandang yang lain (mohon pencerahan).
#3.Bermanfaatkah menggunakan Sex toy ?
Jawabannya : Tentu bermanfaat karena dengan sex toy seseorang baik masturbater ataupun pasangan suami istri akan dapat lebih mudah untuk mencapai orgasme, namun demikian catatan pentingnya hubungan seks antara suami istri menggunakan sex toy, harus didasari oleh kasih sayang dan kedekatan secara emosi seksual masing-masing pasangan, sehingga bukan hanya orgasme yang didapatkan tapi juga adalah “Kepuasan Seksual”.

Dalam aplikasinya pada pasangannya yang tahap recovery penyembuhan impotensi, ejakulasi dini bahkan pada wanita yang kesulitan orgasme, sex toy dapat menjadi solusi agar para pihak tetap dapat menikmati seks sebagai sebuah salah satu bentuk sentuhan phisik dari esensi kasih sayang. Bagi para janda yang pada kondisi-kondisi tertentu tidak dapat menahan syahwatnya, tentu hal ini adalah salah satu solusi jika belum mendapatkan pasangan, bagi para gadis saat aplikasi masturbasi dengan sex toy sebaiknya berhati-hati agar tidak merobek segel keperawanannya.

Sebagai penutup ada dua pertanyaan pada Simposium tersebut (diluar kajian agama) : 

#1.Mana yang lebih baik berzina di lokalisasi dengan para wanita PSK atau pria Gigolo, melakukan cinta satu malam dengan wanita atau pria tidak dikenal atau menyalurkannya dengan masturbasi, karena kondisinya jauh dari istri/suami dan hasrat memuncak ?

#2.Mana yang lebih baik membiarkan pasangan suami atau istri menderita secara seksual karena tidak dapat mencapai orgasme/menikmati kepuasan seks, yang berdampak negatif terhadap hubungan secara umum, atau menyingkirkan ego dan menggunakan sex toy sebagai salah satu cara memaksimalkan kenikmatan dalam hubungan seksual ?

Tidak perlu dijawab, Karena anda pasti malu, cukup renungkan saja jika pantas untuk direnungkan. Semoga ada sedikit manfaat sebagian opini subyektif ini, salam bibir Kenthir.
1301857394210379978
~ Kalo si HF yang punya Lapak sih.. Nempel terusssss ~

1301856941660258084
Ilustrasi dari uncle google