
Tak terasa telah banyak waktu telah kita habiskan hanya merajut lembar demi lembar kehidupan. Begitu cepatnya waktu memakan usia, dan kita masih tetap berkeluh-kesah. Hanya sedikit waktu yang terpakai untuk sesuatu yang bermanfaat, dan kita baru sadari sekarang. Memori otak tak sanggup mengurai apa yang telah kita kerjakan, hanya mampu mengingat betapa banyaknya yang telah kita lalaikan.
Kita hanya bisa menengok ke belakang dan tak bisa mengulang langkah dari awal. Langkah awal sebenarnya adalah kunci dari ribuan langkah selanjutnya. Ada gelisah yang menggumpal di dada, tersekat pada penyesalan tiada akhir, yang telah membuat kita menjadi pecundang. Semua adalah buah dari ulah kita sendiri, yang telah menyia-nyiakan peluang dan kesempatan. Kita terlena pada gemerlapnya dunia, dan melupakan gemerlapnya akhirat.
Sekarang, yang harus kita lakukan adalah meratapi dengan penuh penyesalan waktu yang telah terbuang percuma, dan mulai mengisi lembaran-lembaran yang tersisa dengan kegiatan yang berguna. Masih ada pijar yang bisa kita ubah menjadi pelita yang memancar terang. Kemarin kita terperangkap pada hasrat berbalut nafsu, karena hati kita tak pernah jujur. Hari ini, mari kita tutup tirai kefanaan, agar esok kita bisa menjemput impian di gerbang keabadian…….. S.E.M.O.G.A
Amiin…
0 komentar:
Posting Komentar