Sabtu, 09 April 2011

Menjemput Impian


1302295458628760574
Tak terasa  telah  banyak waktu  telah  kita  habiskan  hanya merajut lembar demi lembar kehidupan. Begitu cepatnya waktu memakan usia, dan kita masih tetap berkeluh-kesah. Hanya sedikit waktu yang terpakai untuk sesuatu yang bermanfaat, dan kita baru sadari sekarang. Memori otak tak sanggup mengurai  apa  yang  telah  kita  kerjakan,  hanya  mampu  mengingat betapa banyaknya yang telah kita lalaikan.

Kita hanya bisa menengok ke belakang dan tak bisa mengulang langkah dari awal. Langkah awal sebenarnya adalah kunci dari  ribuan  langkah  selanjutnya.  Ada gelisah yang menggumpal di dada, tersekat pada penyesalan tiada akhir, yang telah membuat kita  menjadi  pecundang.  Semua adalah buah dari ulah kita sendiri, yang telah menyia-nyiakan peluang dan kesempatan. Kita terlena pada gemerlapnya dunia, dan melupakan gemerlapnya akhirat. 

Sekarang, yang harus kita lakukan adalah meratapi dengan penuh penyesalan waktu yang telah terbuang percuma, dan mulai mengisi lembaran-lembaran yang tersisa dengan kegiatan yang berguna. Masih  ada  pijar yang bisa kita ubah menjadi pelita yang memancar terang. Kemarin kita terperangkap pada hasrat berbalut nafsu, karena hati kita tak pernah jujur. Hari ini, mari kita tutup tirai kefanaan, agar esok kita bisa menjemput impian di gerbang keabadian…….. S.E.M.O.G.A
Amiin…

0 komentar:

Posting Komentar