Rabu, 27 April 2011

Lamaran

by Selsa

13037925771315855201 
Siang ini, di rumah bunda Selsa tampak terlihat kesibukan yang tidak biasanya. Pagi bunda Selsa sudah belanja macam macam. Sepetinya akan ada acara istimewa nih..
Acik, mb Asih, Dewa, Dwee, si Centil Jenn, mbak Dwi, mbak Fitri, dan yang lainnya sudah  duduk di teras rumah bunda Selsa. Mereka semua membantu bunda Selsa memasak. Rupanya malam ini bunda Selsa mau melamar Dorma buat Bain anak semata wayangnya.
” Hai… teman teman ” tiba tiba Jingga dan adeknya Uleng menyapa mereka.
” Hai juga..,” jawab para gadis serempak (eh mbak Asih sudah jadi istri mas juragan kepiting ya… lupa, jd bukan gadis dong )
” Wah maaf nih daku terlambat ” kata Jingga , lalu mengambil pisau ke dapur.
” Eh Jingga… ” sapa bunda Selsa lalu mencium Jingga dan Uleng.
” Maaf Neng, bunda sudah nggak sabar lagi menunggu Neng Uleng, jadi bunda mau melamar Dorma aja buat Bain, kasihan ntar Bain keburu nggak laku ” kata bunda Selsa ke Uleng. Bukan rahasia lagi kalau bunda Selsa dari dulu ingin Bain menikahi Uleng.
” Nggak papa bunda, walau agak sedih tapi Uleng ikhlas kok, lagian Uleng masih menunggu paman petani ” jawab Uleng meyakinkan bunda Selsa.
” Hmmm Oke lah… sekarang bantuin bunda menyiapkan hantaran ya…” pintanya pada Uleng dan Jingga
” Baik bunda ” jawab Uleng dan Jingga
di hati bunda sudah tak ada lagi kekesalan ke Jingga karena sudah ada bukti bahwa foto jingga dengan suaminya RT Ibay hanyalah permainan dari Ki dalang yang ternyata masih menyimpan cinta buat bunda Selsa. Cuma sampai sekarang pak RT nggak berani pulang karena masih takut dengan bunda Selsa. pak Rt takut dengan ancaman bunda Selsa yang akan membuat pak RT susah nafas karena telah bergenit ria dengan banyak gadis. Khan bunda Selsa  juga pengen di genitin sama pak RT.
” Mas Bocil ” panggil bunda Selsa demi dilihatnya mas Bocil lewat di belakang rumahnya.
” Ya bund ” mas Bocil  menghampiri bunda selsa.
” Tolong carikan pak RT ya…, nanti sore mau di ajak bunda melamar Dorma nih…” pinta bunda Selsa.
” Ok bunda,kayaknya pak RT ada di pos ronda deh ntar daku kesana ya bund? ” mas Bocil pun berlalu.
Hmmmm bunda Selsa lalu memanggil Bain.
” Bain, sini nak ”
” Ya mami…”
” Ah sudahlah jangan panggil mami, yang lain aja panggil bunda kok ” bunda Selsa pura pura cemberut.
” Biarlah mami, biar keren, khan mami pernah keluar negeri ” Bain kasih alasan.
” Ya tapi kan  jadi TKW.
” Dah ah nggak usah protes ya mami sayang “
” Ya deh terserah apa kau kata, gini nih, masa nanti melamar Dorma ke pos ronda, yang bener aja ! ” kata bunda Selsa.
” Nggak papa mam, Dorma sendiri yang atur kok. Lagian pos ronda sekarang dah di sulap jadi tempat pertemuan oleh mas Hans dan bu Kades Mommy, dah di pasang umbul umbul dan di hias kok mam ” jelas Bain.
” Lalu siapa yang akan terima lamaran kita ? ” tanya bunda Selsa.
” Yah sementara sih mas Hans, di temani pak Kades Yayok dan bu Kades Mommy ” jawab bain.
” Yah sudah, bunda mau nyiapin masakan ini, bilang sama Dorma sana nggak usah sedia makanan dan minuman, semua bunda bawa dari rumah sendiri” kata bunda Selsa lalu masuk kembali ke dapur..
****
Malam selepas isya, terlihat iring iringan dari keluarga bunda Selsa yang akan melamar Dorma menuju pos ronda. Pak RT ternyata tak pulang juga hingga membuat bunda Selsa  terlihat agak murung. Pak Rt tetap tak berani pulang, takut di suruh merapel kebutuhan bunda Selsa selama dia ikut kabur dari rumah juga. katanya ke mas Bocil, dia nggak sanggup memenuhi rapelan kebutuhan bunda Selsa selama pergi hehehehe…
Acara lamaran itu berlangsung khidmat, ada nasehat nasehat dari pak kades yayok dan juga Mommy. Tapi terlihat Bain masih juga main mata dengan Uleng. Bunda Selsa lalu memperingatkan Bain
” Heh… jaga itu mata, jangan lirik lirk ke Uleng aja, toh kamu kurang gigih mendekatinya< sekarang arahkan pandanganmu ke Dorma. tuh anak itu tumben terlihat feminim dan agaknya dia legi menahan untuk tidak banyak mengunyah dulu ya...  " kata bunda Selsa.
” Yah dia juga jaim mam, masak di depan calon mertua ngunyah melulu ” jawab Bain lalu mainmata ke Dorma, sedang wajah Dorma terlihat agak memerah, malu atau dah nggak tahan pengen nyantap rendang bikinan bunda Selsa ya…?.
Dan tibalah saatnya acara puncak yaitu  Bain menyematkan cinicn di jari Dorma sebagai tanda lamaran yang sah.
Tapi kemana Dorma ?, semua sibuk mencari Dorma. Acara yang semula skaral menjadi kehebohan yang luar biasa karena ternyata Dorma kabur. Semua kalang kabut mencari Dorma.  Dan entah kemana anak itu pergi, segitu banyak tetamu tak ada yang melihat Dorma pergi. Yah nasib bunda Selsa….. apes. Dah suaminya kabur nggak pulang pulang, kini giliran lamaran anaknya  yang batal…. Bunda Selsa hanya bisa duduk sambil mengunyah kue ku bikinanya.
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
13037270471895395433

0 komentar:

Posting Komentar