Rabu, 13 April 2011

Pengalaman Pertama Ingin Merasakan

“Oke, Mas/Mbak sekarang kita QUIZ” ucap dosen yang memang terkenal dengan ketegasan dan “Killer” menurut teman-teman jurusan gw dalam memberikan nilai, jangankan untuk mendapatkan nilai A, nilai C pun cukup harus dengan perjuangan yang berat.

Biasanya untuk mata kuliah dosen ini mendapatkan nilai C pada saat semesteran sudah bersyukur, tentu pastinya tidak perlu lagi bertemu dengan Ibu dosen ini untuk mata kuliah yang sama di tahun depan. Bagi teman-teman yang mentalnya pas-pasan, pasrah aja deh walaupun di IPK ada nilai D untuk mata kuliah yang diberikan si Dosen.

Gw bukan mahasiswa yang termasuk kategori yang disebutkan di atas, untuk setiap mata kuliah yang dia pegang nilai yang gw raih adalah lumayan 2 mata kuliah dengan nilai B dan 2 mata kuliah dengan nilai C. hehehe…

Entah karena apa, mendengar kata QUIZ gw sangat uring-uringan, ya mungkin kondisi lagi gak fit, semalaman habis membuat laporan praktikum yang isinya perhitungan dari rumus-rumus yang [mungkin] hanyalah teori dan tidak applicable. Setelah menerima kertas untuk menjawab soal, makin sumpek neh kepala mendengar soal yang dibacakan oleh Bu Dosen.

Akhirnya waktu mata kuliah ini berakhir, dan tau apa yang gw jawab dari soal yang diberikan? Jawabannya adalah “Ibu yang cantik… besok-besok quiz-nya open book aja ya”


Malam hari…

Dampak kurang tidur, Quiz yang gagal malah membuat pikiran makin “mumet” dan kulihat jam 22.30 wib, “gw harus mencari udara segar dan gw ingin merasakan” pikir ku.

Ku pacu kendaraanku, sekedar ingin keliling kota untuk menikmati udara malam yang sejuk dan segar dalam perjalanan gw tampak sosok gadis cantik yang sedang berdiri dibawah rindangnya pohon dengan menggunakan pakaian “wuiihh” sexy dalam keremangan malam.
Iseng! Gw hampiri dan berniat untuk lebih dekat mengenalnya…
“Malem Mas, mau ditemani?” Tawarnya.
“Hmm… masih muda dan cantik juga nih cewek” pikir ku
“Malam Mbak, bukannya Mbak yang seharusnya aku temani, sendirian disini” Canda ku

Setelah pembicaraan singkat dan sedikit canda akhirnya kami pun akrab, dan tiba-tiba si Gadis gw gandeng dan gw ajak mojok di bawah pohon yang rindang. Dibawah pohon yang rindang disinari temaram cahaya bulan, si gadis pun bercerita tentang kisah hidupnya hingga kenapa dia sampai melakukan ini…
“Ini semua gara-gara pacar saya mas! Dialah yang menyebabkan saya menjadi seperti ini” mulai dengan ceritanya
“Kenapa Mbak?” Tanyaku
“Sebenarnya saya mencintainya mas, tapi setelah dia menodaiku dan aku positif hamil dia tidak mau bertanggung jawab terhadap perbuatannya” hmm… sambil menarik napas dan melanjutkan cerita
“Orang tua ku murka, marah besar dan aku pun tidak diakui sebagai anak, aku tertekan dan aku keguguran, 2 kehilangan yang aku alami mas..pertama aku kehilangan keluarga ku, kedua aku kehilangan anak hasil hubungan ku” sambil terisak dia menceritakan kisahnya…
“Pacarnya Mbak kemana?” Tanyaku lagi
“Lelaki, setan! Aku ngak mau mas mengingatnya lagi” Sambil menangis dan makinkeras isak tangisya
Akupun bingung campur terharu “Sudah Mbak… jangan menangis, jangan bersedih yang tabah ya” gw mencoba menghiburnya.
“Mas, aku menangis bukannya sedih” Sambil sesengukan dia berkata
“Nah, kalo nggak sedih kenapa nangis” tanyaku penasaran
“Kenapa sih, Mas mengajak saya mojok disini? Mas gak tau ya, kaki saya dari tadi di gigit semut dan saya malu ngomong sama Mas, emang mas gak punya uang untuk nyewa hotel?” sambil terisak dia menjelaskan
“Somprett” pikir ku

Kutinggalkan dia sembari memberikan uang penghinaan, yang menganggap saya sebagai mahasiswa kere

Akhirnya dapat kusimpulkan hari ku ini benar-benar kacau, Laporan, Quiz dan Gagal merasakan…
13026249441422751928
#Hanyalah fiksi biasa, sebuah coretan oleh WePe dari Warung Pojok
Ills. by Abah Google

0 komentar:

Posting Komentar