Senin, 14 Maret 2011

Anak Tiri, Ibu Tiri atau Ayah Tiri?….by HF


12999680101925799527Disini di Kompasiana saya yakin dan percaya bahwa ada beberapa dari kita yang tidak hidup dalam suatu keluarga yang utuh, dalam artian hidup atau dibesarkan, bahkan saat ini mungkin berada dalam keluarga beberapa dimensi. Keluarga dalam beberapa dimensi yang saya maksud adalah kehidupan keluarga dimana terdiri dari ibu kandung plus ayah tiri atau keluarga dengan dimensi ayah kandung plus ibu tiri yang menaungi anak-anaknya.
Postingan kali ini bernuansa pribadi bagi yang pernah mengalami hidup dalam dua dimensi keluarga diatas, dan saya tahu dengan pasti bahwa ada beberapa kawan-kawan kompasianer yang juga pernah menjalani hidupnya pada kedua jenis dimensi keluarga ini.
Judul postingan diatas secara tersirat seperti hendak mengarahkan kita untuk memilih antara ibu tiri atau ayah tiri? Secara sekilas hal tersebut pada dasarnya adalah benar namun saya tidak bermaksud mengarahkan kemana sebenarnya tujuan dari artikel ini dan seperti apa memaknainya, karena adalah bukan kapasitas kita sebagai manusia untuk memilih suatu kondisi, untuk hidup atau dilahirkan dalam sebuah keluarga seperti apa yang kita harapkan, sebab manusia hanya pada posisi menerima takdirnya, dan ketika telah mampu menyadari keterbatasan posisi kita sebagai manusia, barulah dapat berikhtiar untuk memaknai penerimaan diri terhadap segala kondisi yang telah diberikan-Nya sebagai satu paket penciptaan diri kita.
Karena saya belum pernah menjadi ayah tiri apalagi ibu tiri, tentu saja sudut pandang yang dapat saya pakai adalah pada posisi menjadi anak tiri. Pada posisi ini ketika kita menjadi anak tiri, adalah hal yang sebenarnya biasa saja jika kita tidak mencampur adukkan atau mencampuri perihal apapun yang menyebabkan orang tua kita menikah lagi, baik karena selesainya jodoh akibat ketak-cocokan antara orang tua, poligami atau karena salah satu dari orang tua telah dipanggil Yang Kuasa.
Dibawah ini adalah beberapa hal yang menjadi karakteristik ibu tiri dan ayah tiri, namun hanya berdasarkan penilaian subyektif, karena tergantung dari masing-masing personal yang memerankan posisi ini :
12999675011217717980#1.Keluarga Dimensi 1 : Hidup dengan seorang ibu tiri yang tidak bijaksana dalam menyikapi posisinya, kadangkala dapat menguras emosi seorang anak, karena sangat manusiawi seorang ibu tiri biasanya bersaing baik sadar ataupun tidak, terbuka maupun terselubung terhadap kasih sayang dari suami terhadap anak-anaknya. Dan hal ini kerap menghasilkan gesekan-gesekan emosi antara ibu tiri dengan anak tiri-nya, dalam hal yang berlatar-belakang perhatian dari sang suami. Apabila dibiarkan berlarut akan menyebabkan para anak mengalami luka batin yang cukup lama, jika sang anak kurang dalam penerimaan dirinya, apalagi ketika sang ibu tiri dikemudian hari memiliki anak kandungnya sendiri, hal ini dapat menjadi penyebab rusaknya hubungan dalam sebuah keluarga, karena persaingan tanpa alasan jelas ini akan semakin kentara dan terlihat (Masih Ingat dengan film Ratapan anak tiri atau Cinderela si sepatu kaca kan??).
Oleh karena itu andai saat ini anda seorang ibu tiri atau sedang dalam posisi akan mengambil pilihan sebagai seorang ibu tiri adalah bijak jika belajar menata hati, bahwa posisi ini bukan berarti harus memaksakan diri menjadi pengganti ibu dari sang anak tiri, cukuplah berusaha menjadi sahabat dari anak-anak ini dan biarkan mengalir seadanya, serta buang jauh pola pikir bahwa anak tiri adalah saingan anda terhadap suami, justru pada posisi ini anda harus menguatkan suami dan anak tiri dalam biduk rumah tangga, karena tidak dapat dipungkiri para anak tiri ini adalah anak suami anda, dan mereka layak pula untuk mendapatkan kasih sayang serta perhatian yang sama dari ayah kandungnya. Dan seorang anak tiri wajib untuk menghormati wanita yang menjadi istri dari ayah, tanpa harus memaksakan diri untuk merasa bahwa dia adalah ibu kandungnya, cukup pahami bahwa wanita itu adalah orang yang lebih tua dan wanita yang sejatinya menyayangi serta disayangi oleh ayahnya.
Jika dua hal ini dapat dimaknai dengan baik, maka tidaklah mustahil kehidupan keluarga dimensi-1 ini dapat berjalan dengan baik dan wajar, namun semua hal tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kedewasaan seorang ayah yang menjadi nahkodanya dalam menjelaskan secara baik posisi masing-masing pihak baik secara lisan maupun dalam tindakan.
12999679521258717276 #2.Keluarga Dimensi 2 : Hidup dengan seorang Ayah tiri secara umum jauh lebih ringan dan tidak begitu menguras emosi seorang anak, karena pada bangsa timur interaksi secara emosional, phisik maupun hal lainnya condong lebih dekat pada ibu kandung. Hal lain yang cukup berpengaruh adalah karena pada umumnya ayah tiri cenderung realistis dan telah siap ketika menempati posisi ini, sehingga jauh dari kata “berebut perhatian dan kasih sayang” dengan anak tirinya, sebab sifat dasar seorang pria  biasanya tidak begitu dipengaruhi perasaan yang berlebihan, serta didukung pula sikap bersahabat seorang pria yang dapat mengalir dengan alami ketika berinteraksi dengan para anak tirinya.
Pada posisi ini seseorang yang memutuskan mengambil peranan sebagai ayah tiri adalah wajib untuk menyadari bahwa para anak tiri ini adalah mahluk-mahluk yang layak mendapat perhatian sesuai porsinya, sebagai anak dari istri yang  dicintainya, serta mendiskusikan hal-hal yang potensial menjadi penyebab gesekan dengan si anak tiri kepada ibu kandungnya, untuk memperkecil terjadinya interaksi negatif secara langsung antara ayah tiri versus anak tiri.
~ o0o ~
Cukup dulu bicara tentang keluarga dalam dua dimensi yang biasa kita temui dalam kehidupan dimasyarakat beberapa waktu belakangan ini, semoga kita dapat mencontoh kedewasaan dalam memposisikan diri sesuai perannya sebagaimana dunia barat menyikapi hal ini secara baik dan obyektif dengan menempatkan peran ibu atau ayah tiri serta anak tiri dalam porsinya masing-masing.
Demikianlah tulisan kenthir dari sudut pandang yang tidak biasa, dituangkan dalam paparan sederhana, semoga ada sedikit manfaatnya. Pesan dari FK… jalani hidup hepi-hepi dan jauhkan diri dari perasaan negatif diposisi apapun peranmu sekarang atau nanti, baik sebagai ibu tiri, ayah tiri atau anak tiri…. hahaha.
13000393931006857296
Salam Kenthir…. Ketika Tokek Bersuara….tokek…toked… eh salah tokek
Ilustrasi dari uncle google

0 komentar:

Posting Komentar