Bersedekahlah dengan Ikhlas...

Waktu istirahat kantor seperti biasa, dua sahabat karib Pe’i dan Paijo mampir ke Warung Pojok hendak makan siang. Seperti hari-hari biasanya warung ini sering didatangi orang-orang yang minta sedekah, tau sendirikan jam istirahat di Warung Pojok yang sudah terkenal dengan menu yang dasyat ini adalah sumber rezeki bagi orang yang suka minta-minta, tapi sayangnya yang minta adalah anak-anak sedangkan Bapak/ibu (entahlah) tampak asyik nongkrong di luar Warung.

Hari pertama…

“Pak… minta uangnya… pak… buat beli beras” Lirih terdengar suara si anak

(Sambil merogok kocek, Paijo mengeluarkan uang 2000an dan menyerahkan ke anak, begitupun dengan Pe’i). Si Anak keluar dari warung menunju Bapak2 yang diluar dan menyerahkan uang yang terkumpul kepadanya.

Hari Kedua…

“Pak… sedekahnya… pak…” Lirih terdengar suara si anak

(Sambil merogok kocek, Paijo mengeluarkan uang 1000an dan menyerahkan ke anak, Pe’i pun hanya tersenyum). Si Anak keluar dari warung menunju Bapak2 yang diluar dan menyerahkan uang yang terkumpul kepadanya.

Hari Ketiga dan seterusnya

“Pak… Sedekahnya… pak…” Lirih terdengar suara si anak

(Sambil merogok kocek, Paijo mengeluarkan uang 1000an dan menyerahkan ke anak, Pe’i pun hanya tersenyum). Si Anak keluar dari warung menunju Bapak2 yang diluar dan menyerahkan uang yang terkumpul kepadanya.

Melihat Pe’I hanya tersenyum, hal ini membuat Paijo heran dan bertanya-tanya…

Paijo : “Pe’i, gue perhatiin setiap ada orang minta-minta ente hanya senyum aja bukannya kasih uang sedekah” 

Pe’i : “Wah, kamu ternyata kurang jeli jo, coba kamu ingat-ingat deh. Hari pertama dia minta uang, gue kasih uang dong. Hari kedua dan seterusnya, dia mintah “sedekah” ya cukup saya beri senyum aja, karena senyum juga sedekah loh”

Paijo : Dasar Pe’I pelitttttttttttttttttttt…

~

Bukan besar atau kecilnya sesuatu yang engkau berikan, tetapi niat dan keikhlasanlah yang paling penting. Tapi kalo kamu mampu, masak tega memberi sesuatu yang nilainya sama dengan orang yang tidak mampu.

~Sekian~

NGENTHIR RELIGI NYOK

Warung Pojok, 21/07/2011