Menjadi
jomblo memang pilihan tapi kadang kala bagi sebagian wanita menjadi
jomblo adalah karena kondisi yang menyebabkan harus tetap hidup sendiri
alias terpaksa menjomblo.

Dikehidupan
nyata tidak sedikit kita menemukan sahabat, teman atau kenalan yang
hingga hari ini masih saja berada di zona terpaksa menjomblo, bukan
karena dia tidak cantik atau tampan, bukan karena dia jobless, bukan
pula karena kantongnya miris, tapi hal ini terjadi karena terlalu banyak
memilih ketika berinvestasi dan takut ketika harus berspekulasi dalam
cinta.
Untung
rugi investasi cinta, berbeda dengan untung rugi ketika kita
berinvestasi dalam dunia usaha walaupun hasil akhirnya adalah sama
karena tujuan investasi senantiasa mengharapkan sesuatu berjalan
sebagaimana mestinya dengan harapan yang terbaik. Artikel ini tidak
bertujuan untuk mengkomersilkan bahasa hati yang bernama cinta, tapi
artikel ini berharap menimbulkan kesadaran bagi kita bahwa kadang kala
keputusan-keputusan dalam cinta memiliki implikasi yang sangat erat
dengan masa depan kehidupan baik secara status, ekonomi maupun harkat
hidup sebagai komponen-komponen nyata yang mempengaruhi kebahagiaan.

Contoh kasus :
#1.Zee Zee, seorang wanita cantik, berpendidikan dengan karier yang cukup cemerlang sebagai seorang asisten manager pada sebuah perusahaan kosmetika ternama, sedang Dhona
wanita yang genit dan akan membuat laki-laki blingsatan melihat gayanya
berbusananya. ZZ dan Dhona teman satu kantor juga satu kontrakan,
selain mereka berdua ada Alia teman satu kontrakan beda kantor.
#2.Mereka bertiga masing-masing memiliki orientasi
yang berbeda perihal memutuskan memilih gebetan. Zee Zee lebih memilih
pria yang mapan dengan status ekonomi dan sosial yang setaraf dengannya,
bagi Zee tidak penting cinta atau tidak yang penting calon pasangan
yang digebetnya harus mampu mengimbangi pola hidupnya. Sedangkan Dhona,
dengan karakter genit dan kanjinya cenderung memilih pria-pria yang hot
pula, serta menganggap remeh soal sikap dan latar belakang, yang penting
gebetan-gebetannya bisa nyikat dan disikat. Lain lagi dengan Alia, yang
berperawakan mungil dan terkesan sabar ini, terkesan moderat dalam
memilih pasangannya, karena bagi Alia “cinta” adalah hal utama yang menjadi dasar keputusannya.
#3.Alia akhirnya berhubungan dengan seorang pria biasa, karyawan pada sebuah perusahaan swasta dengan jabatan rendah plus gaji yang kecil bernama Maskolis. Dhona mendapatkan gebetan seorang anak pengusaha, yang tentunya Tajir bernama Opik. Sedangkan
Zee zee yang konservatif, hingga kedua sahabatnya tersebut sedang
merajut madu asmara berpacaran, dia masih menjomblo dan belum juga
menemui pria sesuai standar yang diharapkannya.
#4.Akhirnya di umur 39 tahun, Zee Zee memutuskan menikah dengan seorang pengusaha ekspor impor bernama Abal van Dogol,
walaupun selisih umur mereka hampir 15 tahun, bagi Zee umur dan faktor
cinta bukan masalah, yang penting dia merasa aman secara ekonomi dan
status sosial. Dhona pada akhirnya dinikahi Opik si
anak tajir dan memutuskan untuk meninggalkan Andreaneda alias AA yang
tampan kayak Bekatan dan baik hati, walaupun didasar hatinya Dhona
mencintai AA sepenuh hati. Sedangkan Alia memutuskan menerima lamaran Maskolis meskipun dengan maskawin yang sederhana, namun bagi Alia cinta Maskolis padanya adalah jauh lebih berharga.
#5.Dalam perjalanan pernikahannya, walau
dalam situasi yang pas-pasan Alia tidak goyah selalu menjadi pasangan
yang menguatkan Kolis ketika pasang surut kehidupan menerpa mereka,
bahkan ketika kolis memutuskan berhenti bekerja dan memulai usaha agen
loak plastik, besi, aluminium dan barang bekas lainnya, hingga merasakan
pahitnya bangkrut dan mengharuskan Alia menjual semua perhiasan masa
gadisnya, tidak membuat Alia meninggalkan Kolis. Dan hari ini mereka
memiliki dua orang anak yang manis-manis, rumah yang bagus serta
kehidupan yang layak dan berbahagia.
Dhona yang diawal-awal perkawinan menikmati betapa berbulu dan berlendirnya
Opik sebagai suami tajir, plesiran, pesta dan foya-foya adalah gaya
hidup mereka, tapi itu tidak berlangsung lama karena saat Dhona hamil
dan mulai melahirkan anak pertamanya, lambat laun tapi pasti Opik
diluaran sana sedang main sabun elus-elusan dengan Sanchai kekasih
barunya, dan pada akhirnya Opik menceraikan Dhona. Dan hari ini Dhona si
Janda kembang sedang termenung menopang dagu diteras belakang rumah
orang tuanya, tanpa satupun harta gono-gini yang diperolehnya karena
Opik selama masa pernikahan mereka tak pernah bekerja dan hanya
menadahkan tangan pada keluarganya yang kaya untuk menjalani kehidupan
mereka. Diteras belakang rumahnya sore ini dia membayangkan anaknya yang
direnggut oleh keluarga Opik dan merindukan kehadiran Andreaneda
kekasihnya dulu untuk merangkulnya.

Sungguh malang nasib Zee Zee yang menikah tanpa dasar cinta,
kecewa menghampirinya karena hanya berselang lima tahun pernikahannya
Tn.Abal van Dogol menderita diabetes plus impotensi, dan kanker prostat.
Dalam kondisi kesehatan yang menurun semacam ini pada akhirnya harta
Tn. Abal yang tidak akan habis dimakan tujuh keturunan, pelan tapi pasti
akhirnya habis terkuras untuk mengobati penyakitnya, bahkan
perusahaannya harus ditutup karena pailit dan tak mampu mengangsur
kredit investasi pada pihak Bank. Zee Zee yang merasa hidupnya “Pasti”
akan aman apabila menikah dengan Tn. Abal, hari ini didetik ini Zee
merasakan betapa salahnya keputusan investasi cinta yang dulu diambilnya
hanya berdasarkan kemapanan dan harta semata, ternyata kedua hal tersebut hanya sebuah stimulasi maya dalam benaknya saja.

~o0o~
Dari ketiga contoh diatas, terbukti bahwa kerap kali tanpa “Cinta”
sebuah investasi masa depan bernama rumah tangga harus berakhir dengan
kepedihan dan penyesalan jika kita salah menempatkannya, namun tetap ada
tawaran kebahagiaan yang dijanjikan investasi “Cinta”
walaupun pahit diawal perjalanannya yang berada pada situasi
keterbatasan materi, namun bersamaan dengan kondisi itulah cinta
berkembang menjadi kuat dan menguatkan.
Banyak wanita kesulitan ketika berada pada persimpangan untuk memutuskan menerima seorang pria sebagai pendampingnya, namun sesungguhnya hal tersebut tidak seberat yang dipikirkan jika wanita kembali kehakikatnya sebagai mahluk yang bernapas dengan kehalusan perasaan dan hati
saat memutuskan masalah cinta dan pasangan hidup. Selain kembali
kehakikat harfiahnya tersebut, dijaman yang kehidupan demikian kompleks
seperti dimasa-masa saat ini, beberapa hal berikut kiranya dapat menjadi
sisi lain pertimbangan bagi wanita tentang investasi dan spekulasi
bercinta :

#1).Yakini bahwa dia mencintai kamu?
dan rasakan apakah kamu mencintainya? dapatkah dia menjadi sahabat yang
baik? dan apakah saat-saat bersamanya dilalui dengan nyaman walaupun
kadang harus kencan dilesehan, taman kota atau hanya nonton bareng
berdua dirumah saja karena nggak punya uang untuk ke bioskop? Jika kamu
yakin terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut maka investasikanlah
cintamu untuknya.
#2).Lihat dia dari ujung rambut hingga otong sampai kaki,
perhatikan sikapnya, apakah dia pria yang perhatian pada keluargamu?
Namun sebelum menilainya mulailah dirimu berinvestasi dahulu untuk
perhatian pada keluarganya. Apakah dia memiliki kebulatan tekad dan
keyakinan menjalani kehidupan rumah tangga? Namun sebelum menilainya,
dirimu harus belajar menjadi sosok calon istri yang penuh kebulatan dan
keyakinan bahwa akan selalu berada disampingnya.
#3).Dari contoh kasus diatas, “Sikap”
seorang pria menentukan berhasil tidaknya investasi cintamu. Pada kasus
Dhona, dia hanya melihat kondisi phisik Opik yang menawan plus
ketajiran maya yang ditampilkannya, tanpa mencoba membuka wacananya
bahwa “Yang kaya itu Keluarganya Opik, bukannya si Opik”
dan mencoba jujur melihat sifat kebertanggung-jawaban Opik, serta
mampukah Opik menjadi calon suami tempat bergantungmu disaat-saat sulit
kehidupan.
Contoh Zee zee diatas, seringkali menjadi penyebab banyaknya wanita terlambat menikah,
karena bermimpi untuk hidup nyaman dan berkelimpahan materi tanpa
proses. Hal tersebut wajar karena diakui atau tidak hampir semua aspek
kehidupan saat ini kerap kali diukur dengan ukuran-ukuran materi. Namun
contoh Alia justru menggambarkan bahwa kadang Spekulasi dalam cinta adalah jawaban berinvestasi yang sebenarnya saat memutuskan berkeluarga, sehingga pada kasus ini kemapanan materi justru adalah merupakan “hasil ikutan” dari sebuah kebahagiaan yang beriringan dengan suka duka dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.

So… Girl, look at the man inside not outside atau mulailah merasakan potensi terdalam seorang lelaki
yang mencintaimu walaupun saat ini dia jauh dari kata mapan, namun
apabila ada api potensi seorang Pria disana, maka layaklah bagimu
berspekulasi investasi cinta padanya. Satu hal yang paling berharga jika
engkau tak letih mengikuti proses jatuh bangun mendampinginya, maka
disaat-saat puncak hidup sang pria ketika godaan demi godaan datang,
maka hal yang menguatkan dan menjadi tamengnya adalah “dirimu” yang selama ini telah teruji berjuang bersamanya dalam suka dan duka.
…….. ~Salam Bibir Penuh Cinta untukmu~ ……

Ilustrasi dari uncle google dan modifikasi
0 komentar:
Posting Komentar