Cewek
matre kerap kali bikin dongkol pasangannya, tapi sadarkah bahwa tidak
semua kematerialistisan seorang wanita karena masalah materi itu
sendiri.
Gadis ini sebutlah namanya Mayang, umurnya baru 22 tahun, cantik, bibir sensual, matanya indah, tinggi 165 cm
dan kulitnya coklat terang. Anaknya ceria, supel dan dijamin menarik
pria manapun untuk mengenalnya. Dan wajar jika dia seringkali terlihat
beberapa kali ganti pacar.

~o0o~
Siang itu tidak seperti biasanya Mayang yang berada diwilayah ruangan sompret FK,
memandang dengan tatapan tidak biasa. Dengan sungkan Mayang yang
biasanya supel ini berdiri sambil bercerita tentang masalahnya, lalu
diriku mempersilakannya duduk dan mendengarkan kisahnya.
Dari hasil curhatan itu, beberapa hal ini patut direnungkan dan sepertinya layak untuk dibagikan di Kompasiana :
#1.Berawal dari sakitnya sang ayah sehingga saat ini tak dapat menjalankan usahanya
dan ibunya yang didiagnosa penyakit jantung empat tahun belakangan ini,
membuat kehidupan mereka berubah dalam kondisi yang pas-pasan walau
jauh dari kata kekurangan. Mayang bertutur bahwa dia tak mampu lagi menahan gundah hatinya,
bahkan menangis sendiri seakan menghiasi malam-malam sepinya, karena
beberapa hal yang membuatnya bingung dalam menentukan kemana arah
hidupnya, tanpa satupun tempatnya mencurahkan beban hatinya.
#2.Beban hatinya yang pertama adalah masalah betapa Ibunya kerap kali memintanya
untuk segera menikah, padahal dia merasa belum siap untuk masuk jenjang
tersebut, dan kerap kali hatinya berontak, namun karena kondisi ibunya
yang berpenyakit jantung, tak mampu dia membantah hal itu dan hanya
mengiyakan atau diam saja. Beban hati yang kedua dia rasakan datang
dari kalimat-kalimat merendahkan oleh sebutlah si A (sepupunya) yang
telah berkeluarga dan memiliki anak, masalahnya si A kerap kali
mendeskriditkan dirinya secara pribadi baik tentang caranya berpakaian
yang kadang menggunakan rok pendek saat bekerja, bahkan ucapan “Perek”
dari si A pernah didengarnya, yang lebih menyakitkan si A selalu
membandingkan kekurangannya dengan sepupu lainnya yang seumuran. Hanya
bisa diam dan menangis dikamarlah luka itu sedikit terbasuh.
#3.Mayang mengakui bahwa, kenapa selama ini dia kerap kali gonta-ganti pacar
dan terkesan pilih-pilih pria yang berduit dan mapan untuk menjadi
pacarnya, adalah karena dia ingin membuktikan pada si A bahwa dia bisa
lebih dari sepupunya. Dan jauh dilubuk hatinya tersimpan keinginan untuk
membalas semua perlakuan si A yang secara ekonomi diatas keluarganya,
plus merasa “yakin” bahwa dengan mendapatkan pasangan
yang berduit dia akan bisa membuat si A menghormati dan menghargai dia
juga keluarganya, apapun konsekuensinya untuk mencapai itu akan
ditanggungnya.

Bahkan terbersit dalam benaknya
untuk mengambil langkah ekstrem dengan menyerahkan tubuhnya jika ada
pria tajir yang terpikat pesonanya, agar pada posisi tersebut menikah
telah menjadi sesuatu yang wajib dan instant untuk mencapai obsesinya
tersebut, walau harus bertentangan dengan nurani. Agak shock dengan
pengakuan Mayang, namun diriku sedikit lega saat dia mengatakan bahwa
niatnya menukarkan tubuh dan keperawanan demi tercapai obsesi itu belum
dilakukan, karena takut akan dosa masih melindungi dirinya.
~o0o~
Mendengar penuturannya, melihat tangis dan kepedihan dari matanya membuatku merasakan betapa kuatnya wanita mampu menutupi masalah hidupnya tanpa satupun orang yang dapat menebak bahwa “ada”
beban yang menghimpit hatinya, sehingga walaupun kelihatan heppi saat
bergaul sehari-hari dengan kita, setegar apapun tampak luarnya. Namun
pada akhirnya kelembutan dan kepekaan seorang wanita yang rentan
tergores tak mampu mereka abaikan sebagai fitrahnya.
Kesamaan sebagian dari kita yang introvert dengan Mayang adalah
kemampuan menyimpan permasalahan, namun bedanya ada pada cara
me-resolve masalah yang dihadapi. Mayang meresolve masalah tersebut
dengan terlalu membebani dirinya, sehingga menggerogoti hati dan
hidupnya karena tanpa sadar mengikuti bahasa negatif yang ada
disekitarnya, yang pada akhirnya mungkin akan menjerumuskan arah hidup
dan masa depannya, jika salah dalam mengambil keputusan.

=> Kusarankan pada Mayang agar mulai bersikap egois
dan fokus pada diri sendiri dulu, mengenai omongan orang lain katakan
“EGP dan bodoh Amat!” jangan jadikan omongan negatif orang lain menjadi
penentu bahagia dan terpurukmu.
=> Mayang harus belajar menerima kekurangan diri juga keluarganya saat ini,
dan menyadari bahwa hidup dan kehidupan layaknya roda yang berputar,
serta menyakini bahwa tidak selamanya dia akan berada diposisi seperti
saat ini, karena ini hanyalah proses permainan menuju hidup yang lebih
baik dimasa akan datang.
=> Setelah Mayang merasa nyaman tentang persepsi dirinya,
maka saat itulah Mayang dapat mengcounter apa-apa yang merupakan fitnah
dari sepupunya tersebut. Melawan saat teraniaya itu layak dilakukan
karena jika tidak Mayang akan terus-menerus mendapatkan cercaan
kedengkian dari sepupunya sepanjang waktu, namun beberapa hal berikut
mesti dilakukan sebelum mengambil langkah counter tersebut :
#1.Mengenai
keinginan ibunya agar Mayang segera menikah, sedang dia merasa belum
siap dan kemungkinan hal ini juga berkaitan pula dengan sinyal negatif
dari si A, kusarankan agar Mayang coba bicara dari hati ke hati dengan
ibunya, layaknya seorang anak yang butuh pengertian, tidak harus marah
terhadap keinginan ibunya tersebut (agar penyakit jantung ibunya tidak kambuh).
#2.Selanjutnya Mayang harus mencari salah seorang dari keluarganya
yang dapat dijadikan orang tengah membantu melindunginya, menjelaskan
situasi hatinya pada ibunya atau bahkan dapat memberikan sedikit
sentilan tajam pada si A sepupunya yang pendengki.
Namun
sayangnya si Mayang termasuk orang yang tidak terbuka pada ayah, ibu
atau saudaranya yang ada 4 orang dan sudah menikah semua, sehingga pada
akhirnya kusarankan dia mendekati istri salah seorang dari abangnya yang selama ini perhatian padanya untuk menceritakan masalahnya dari hati ke hati sebagai seorang perempuan.

#3.Ketika ada pihak keluarga yang mengerti tekanan bathin yang dirasakan Mayang (syukur
jika ibunya mengerti situasi ini) maka selanjutnya apabila si A kembali
mengulangi cercaan, hinaan atau fitnahan-nya, maka Mayang wajib untuk
melawan secara langsung disaat yang sama, walaupun itu bukan tipikalnya,
tapi dia harus mempunyai keberanian untuk melawan si Pendengki, karena
hanya ini satu-satunya cara agar hari-hari suram yang membebani batinnya
dapat segera berakhir.
Kesimpulannya :
#1.Sebelum
menyayangi orang lain, sayangi dan hargai serta bantulah diri sendiri
walau kadang akan terkesan egois, tapi itulah hakikat untuk menjaga hati
agar tidak merasa terkukung oleh persepsi yang menguras emosi jiwa
karena ulah orang-orang negatif yang pada umumnya mendengki pada
kebahagiaan orang lain.
#2.Cobalah melatih diri untuk mencurahkan beban jiwa pada orang lainnya,
karena satu orang saudara, sahabat atau kekasih yang dapat menjadi
tumpuan di saat-saat sulitnya hidup, jauh lebih baik dari sekarung emas
permata yang tak mampu membeli kebahagiaan.
#3.Bagi kita yang memiliki saudara, adik, kakak perempuan atau sahabat,
belajarlah untuk lebih sensitif merasakan kedalam jiwanya, walau pun
kadang mereka tertawa diluar, bisa saja ada beban hati yang tak pernah
bisa diungkapkan pada siapapun juga selain pada pembaringan sepinya,
karena tidak semua orang memiliki kepercayaan mencurahkan beban hati
pada orang lainnya, jika tidak pernah ada sinyal bahwa kita care
padanya.

#4.Usahakan tidak mencerca orang lain yang terkesan negatif menurut pandangan umum, apabila kita tidak mengetahui dengan pasti latar belakangnya. Karena sebagaimana sepupu Mayang diatas “mungkin saja”
setiap cercaan juga fitnah yang diucapkannya adalah penggambaran dengki
hati yang menggerogoti jiwanya karena banyak kelebihan yang dimiliki
Mayang “mungkin” tidak pernah dia miliki. Dan yang pasti si A saat ini sedang terpuruk dalam hati yang busuk! walaupun berharta.
Semoga Mayang dapat tidur dengan senyum terindahnya, tidak matre lagi karena menuruti hawa nafsu pembuktian yang salah, dan semoga dia menemukan cinta karena dia memang mencintainya.
~o0o~
Oh ya, satu lagi Mayang dan saudari-saudari Kenthir ; barusan ada SMS dari Pak Erte Amalludin Gendut Bau katanya “Bosan, Jenuh, Bete, Gundah dan jika ingin mencoba sesuatu yang baru dalam kehidupan cinta… berbagi cerita dengan idamanmu”,
caranya : REG (spasi) PA RT, kirim ke nomor 6969… dijamin 100% puas…
puass… dan puasss!! lalu sebarkan ke 20 temanmu dan esoknya saksikan
bahwa kamu akan hamil ting ting bunting wakakakakakakakkkkk”



Ilustrasi dari uncle google dan modifikasi
0 komentar:
Posting Komentar