Konyol Karena Bahasa

Wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Negara ini terdiri dari berbagai macam suku, bahasa dan adat istiadat tidak dapat dipungkiri lagi, dan dari keanekaragaman ini sering kali timbul kekonyolan-kekonyolan dan ini pun pernah aku alami….

Pada tahun 1994, dari Palembang aku mulai menetap di Kota Malang (Jawa Timur) untuk melanjutkan studi ku selepas menyelesaikan bangku Sekolah Menengah Pertama, kota yang terkenal dengan Apelnya (Walaupun sesungguhnya pusat ada di Batu (kota administratif) dan kota yang terkenal dengan sepakbolanya AREMA dan PERSEMA yang sangat mempunyai pendukung fanatik.

Beda SMU dengan Kuliah, Kuliah yang notabene mahasiswa berasal dari berbagai daerah yang heterogen, penggunaan bahasa cenderung lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia tetapi tidak dengan SMU yang notabene siswanya kebanyakan berasal dari daerah ini, otomasi penggunaan bahasa daerah setempat masih sangat kental.

Buat saya yang masih baru sebagai pendatang, penguasaan kosakata dan pembendaharaan kata-kata daerah tersebut masih sangat minim sehingga timbulah kekonyolan-kekonyolan yang amat sangat OON

Dan Berikut kutipan peristiwa dan kejadian yang pernah saya alami, sebelumnya bahasa jawa yang gue tulis ini benar atau tidak gue gak tau, sebab gue hanya ngerti dan terbiasa dengan verbal ketika mempraktekannya sehari-hari

Part 1. Jancuk Adalah ….

Kawan : “Pe, kamu tahu arti “JANCUK”?

WePE : “Enggak, emang apaan?”

Kawan : “Artinya BAGUS” sambil tersenyum-senyum

Pada saat itu ada teman yang bernama “BAGUS” dia adalah anak yang over confidence, ya terlalu serius dalam pelajaraan, beda dengan saya yang nyatai tetapi tetap diperhitungkan juga oleh teman-teman, meskipun urakan tetap gak lepas dari namanya 5 Besar Kelas (Wuihhh.. Sombong nya… wkkkkk)

Karena gue duduk di barisan belakan dan BAGUS di barisan depan gue panggil namanya Bagus… Bagus… ternyata dia gak menoleh (dan pada saat bersamaan aku dikasih tahu teman, seperti dialog diatas) dan akhirnya kupanggil JANCUK… wkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Sontak teman-teman yang dibelakang pada ngakak, dan si BAGUS baru menoleh @#!@#

Dan Jujur, sampai saat ini gue belum ngarti apa itu JANCUK? Tp yang pasti bukan BAGUS….

Part 2. Monggo Pinarak, Ojo Isin Isin …

Sepulang sekolah kami bertiga, mampir kerumah salah serorang dari kami dan seketika sampai disana saya bersama teman (bukan yang punya rumah) menunggu di teras, sedangkan teman yang punya rumah sudah masuk ke dalam dan melihat kami masih diluar Orang Tua (Ibu teman) menghampiri kami..

Ibu : “Mas, Monggo Pinarak… Ojo Isin isin” tawar Ibu

Wepe tanpa sungkan-sungkan langsung menuju, meja makan yang kebetulan sudah tersaji piring dan laukpauknya, langsung mengambil makanan…

Kejadian ini diketahui teman ku tadi (yang diluar bersama ku) langsung NGAKAK wkkkkkkkkkkkkkk. “Ancene arek Gragas” wkkkkkkkkkkkkkkk

Aku yang bingung langsung menjelaskan ke teman tsb. “Bukannya tadi kita disuruh makan” ucapku polos. Karena jujur yang aku ngerti “Ojo isin-isin” atau “Jangan Malu-malu” dan “Pinarak” ternyata artinya “Masuk” wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk…. Somprettttt

Part 3.”Gangsalewu, Mas”

Suatu ketika di malam minggu, Gue and The Gank ngelayap dengan tunggangan kami ke daerah PAYUNG (seperti puncak kalau di bogor) dengan udara yang dingin dan sejuk kami mampir di Warung pinggir jalan dan nongkrong disana, dan inilah kejadian konyol yang aku alami

Dengan memesan jagung bakar dan Kopi, akupun akan membayar makanan dan minuman yang aku pesan. Melihat yang menjual adalah seorang Ibu dan biar lebih sopan gue pun bertanya..

“Pinten, Bu” tanya ku

“Nopo Wae Mas” Tanya balik si Ibu

“Jangung bakar kale Kopi setunggal” jawabku

“Gangsalewu, Mas” jawab si Ibu

Tanpa sadar aku menoleh, keteman-temanku yang sedang Lesehan sembari Ngerokok dan Menikmati hidangan…

“Ker, Gangsalewu Piro?” tanya ku, dan si Ibu langsung menjelaskan “Lima Ribu, Mas”

Wuakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk sontak teman-teman ku langsung ngakak melihat kelakuan ku wkkkkkkkkkkkkkkkkkk

“Makane Pe, Ojok Kemeruh wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk “ Ujar teman ku

Somprettttttttttttt sial…sial… sial

Salam Kenthir OON Selalu