Jumat, 17 Juni 2011

Catatan Terakhir Kinar


 1308286614479180500
Saat ini aku sangat sedih, manakala ingatanku tak pernah bisa berhenti pada bayangan wajahmu, Eldart. Tidak seperti hari hari yang lalu, aku memaknai kepedihan rinduku ini. Karena aku menyadari bahwa rinduku kali ini adalah rindu sebuah lilin pada api. yah lilin sangat menginginkan api, tuk dia bisa punya manfaat penerang dalam gulita. Lilin pun menyadari bahwa kelak di satu titik tertentu api itu akan memusnahkan pijar dan juga tubuhnya.Tapi lilin tetap merindukan api….

Dulu, aku menikmati kepedihan rindu atasmu dengan kobaran rasa dan harapan kelak menggelegak manakala ada waktu bersua dan semua melebur menjadi luapan magma dari sebuah gunung berapi. Tautan rasa antara kita sangatlah indah dalam pancaran rona warna warni pelangi. Ah…. itu adalah sebenar benarnya masa lalu.
Kini, setelah waktu berlalu dalam hitungan purnama yang kesekian kalinya kau tinggalkan aku. Cintamu pun memudar bersama angin senja. Cintamu yang dulu bak gelombang laut yang sangat dahsyat kini merubah menjadi alun tanpa angin. Dan aku tak berdaya tuk sekedar menahan perginya sepotong hati milikkmu. Nyeriku atas namamu kali ini ku maknai sebagai penutup dalam episode terakhir kisah kita. Kisah yang berhenti  karena skenario telah kehabisan tinta, dan juga sang sutradara telah lelah mengarahkankannya.

Eldart…apakah kau tak pernah sejenak saja untuk mengingat kembali kisah indah kita berdua ? Dan kau melupakan begitu saja semua janji dan kenangan manis kita, lalu kau lemparkan pada satu ruang kosong nan hampa. Hingga kenangan itu nyaris tak berbekas di hatimu ? Sungguh aku tersiksa dengan diammu kali ini.

Kini aku menyadari, purnama cinta kita telah usai, walau aku tak rela. Sekuat hati aku mencoba untuk tidak merindukanmu, untuk tidak mengharapkankanmu, agar aku bisa melangkahkan kaki letihku dan berlalu dari hadapmu. Kelak suatu saat di mana kau merindukan aku, aku takkan pernah bisa kembali padamu. Luka yang kau torehkan demikian memerihkan walau entah mengapa aku menikmatinya.

Buku ini harus segera aku tutup seiring habisnya waktuku menikmati nafas yang nikmat ini. Selamat tinggal cintaku yang tak bertepi…….

Catatan terakhir Kinar ini aku temukan di bawah  bantal tempat  Kinar menyembunyikan rasa sakit karena leukemia yang di deritanya selama setahun belakangan ini. Ternyata cinta Kinar pada Eldart terbawa sampai maut menjemputnya.

Selamat jalan Kinar, semoga di sana, di tempat istirahat damaimu, kau temukan cinta sejatimu…. amin.

##  untuk sebuah nama yang telah membelengguku dalam kisah cinta sesaat
13082867351302260358

0 komentar:

Posting Komentar