Sungguh, pulang kampung sudah menjadi tradisi yang
rutin dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, berkumpul dan
bertemu keluarga di hari raya Idul Fitri nampaknya memberikan kesan
tersendiri bagi mereka yang berada jauh di perantauan.

Namun adakalanya apa yang telah direncanakan kadang
tidak sesuai dengan harapan, banyak kecelakaan dan korban yang timbul
bahkan hingga merenggut nyawa pemudik tersebut semasa periode perjalanan
pulang kampung.
Meski tahun ini saya tidak ambil bagian untuk ikut
meramaikan acara pulang kampung, tetapi saya juga termasuk salah satu
yang menjadi korban, semenjak “mbak” pamit untuk pulang kampung
merayakan lebaran di kampungnya.
Gue merasakan menjadi korban ketika hari Pertama
Lebaran, tepatnya 1 Syawal 1433 H atau 19 Agustus 2012, Bangun pagi
setelah subuhan langsung disuruh nyapu dan ngepel lantai kemudian
setelah pulang dari shalat Ied diminta juga untuk memandiin si adek yang
baru bangun dan yang menyesakaan adalah pada saat siang harinya, gue
dihadapkan antara dua pilihan yang sulit “Pilih Nyuci Baju atau
Nyetrika” dengan korban perasaan akhirnya gue pilih Nyetrika aja deh
Dan dalam hati pun aku berkata, “Semoga, Mbak Cepatan Balik dari Kampungnya”
0 komentar:
Posting Komentar