Kamis, 16 Agustus 2012

[Kenthir of Brothers] Pasukan Pita Kuning

Sepenggal kisah perjuangan tim elit 6, dalam memperebutkan kemerdekaan ini tidak tercatat dalam tinta emas sejarah Bangsa ini. salah satu kisah heroik yang dikisahkan oleh salah satu personel yang menamakan kelompoknya “Kenthir of Brothers”.


“Guys, misi kita kali ini adalah menghancurkan pasukan musuh yang telah memporandakan perkampungan kenthir yang merupakan basis dari loyalitas pendukung negara ini dan sebagai tim elit kita diminta oleh markas besar untuk membuka jalan pasukan utama. Apakah kalian siap?” Kapten Wepe menanyakan kesiapan tim nya

“Siaap Kapten” semua anggota tim kompak menjawab tegas tanpa ada keraguan sedikit pun

“Baiklah, mari kita samakan jam” Instruksi kapten Wepe

Merekapun bergegas berkumpul, membentuk lingkaran untuk menyamakan jam, sebagai anggota khusus ketepatan dan keakuratan waktu adalah hal yang sangat penting, kesalahan sekecil apa pun tidak hanya membahayakan misi, tetapi nyapun dapat menjadi taruhan.

“Oke Guys, sudah sama semua jamnya?” Kapten Wepe ingin memastikan lagi

“Belum Kapten” Prajurit Andee mengkonfirmasi

“Kenapa Prajurit, ada masalah apa?” Wepe ingin tahu masalahnya

“Prajurit maskolis, tidak mengunakan jam yang sama dengan kita, yaitu jam tangan. Tetapi dia menggunakan jam dinding Kapten” Andee menjelaskan alasannya

“Gubraaaaakkkkkkk” Kapten Wepe, Elang, Masmus dan Herry langsung lemas

****
“Oke Guys, sekarang jam sudah sama, dan kayaknya kita harus mempunyai tanda pengenal, kita tahu dulu pasukan siliwangi menggunakan janur kuning sebagai pengenal dan itu sangat lenggendaris sekali. Bagaimana kalo kita juga pake tanda seperti itu, Ada yang punya Ide?”

“Bagaimana kalo, tunas kelapa Kapten kan ada hubungannya dengan Janur kuning” Masmus kasih ide

“Emangnya kita ini Pramuka bro, mendingan sapu lidi aja” Herry mencela dan menawarkan ide lain

“halah.. emangnya tukang bersih-bersih kayak pasukan kuning, mendingan Jaket kuning aja” Elang memberikan alternatif lain

“Gak setuju bro, pake jaket kuning ntar dikira kita ini kader politik salah satu partai, ingat apa kata Panglima kita, tentara harus netral” Masmus pun gak setuju dengan usulan Elang

“Pita… Gimana kalo pita kuning” maskolis berguman

“Setujuuuuu” tanpa sanggahan mereka akur

Tak selang beberapa lama, mereka pun sudah mengenakan pengenal pita kuning sebagai tanda, namun kapten wepe sangat marah ketika melihat maskolis

“Prajurit kolis, pake pita sebagai tanda ya oke, tapi gak kayak gitu dong, masak pita kuningnya buat ikat rambut seperti cewek gitu. Kamu itu tentara, harus macho” teriak kapten Wepe

“Maaf Kapten, sudah kebiasaan kalo gak lagi tugas” Maskolis tersenyum geni

Wkkkkkkkk… dasar benchies… tetep aja… wkkkkkkk

***
Singkat cerita mereka pun sudah sampai di lokasi dan terjadilah pertempuran yang sengit hingga malam menjelang, sudah banyak korban dipihak musuh dan sesaat kemudian

“Medikkkk… Medikkk… Medik….” Sersan elang memanggil-manggil untuk minta pertolongan,

“Ada apa bro?” Andee bertanya

“Mas mus tertembak, Mana medik? Tanya elang lagi

“Tenang bro, tadi gue liat di belakan ada suster tuh, tunggu aja gue lagi sibuk neh.. Dorrr…Dorrr” Andee membalas serangan musuh sambil maju menyerang

Dan tak lama kemudian…
“Mana mas, yang tertembak?” Suara perempuan menyapa Elang

“See…see… setan” Elang berteriak langsung kabur meninggalkan Mas mus yang tergeletak
134513212049520657
Ternyata… suster yang dimaksud andee tadi adalah suster ngesot dan pantesan Andee langsung maju menyerang meninggalkan mereka… wkkkkkkkkkkkkkk
131316605440681382

0 komentar:

Posting Komentar