Sabtu, 04 Januari 2014

Mission Kenthirssible (Memburu Hantu Yogya 3)

Selamat!
Anda beruntung menemukan postingan ini.
Ini adalah bagian ketiga dari kisah spionase tingkat tinggi.
Eitss…jangan langsung keluar dong…baca dulu.
Jangan lupa, baca juga
Mission #1
Mission #2
dari kisah ini, terimakasih.
TTD
Penulis
****

“Gue berhenti dari misi ini! Misi selesai!” ucap agen FK marah.
“Tapi bro…?” ucap agen Elang.
“Gak ada tapi tapian, gue berhenti…titik!”, lalu FK berjalan meninggalkan agen Alia dan Elang. Emosinya sudah memucak, dia sudah muak. Kemudian dia menghentikan langkahnya, menyulut rokok sambil menunggu taxi. Tekadnya sudah bulat, dia harus pulang ke Jakarta.


FK menghisap rokoknya, lalu menghembuskan asapnya dengan perlahan. Terbayang kembali betapa berat misi yang dijalaninya. Perlahan, wajah cantik agen Alia muncul dalam pikirannya. Wanita sexy yang ingin dikenalnya lebih dekat lagi. Dia sempat bermimpi, untuk mengajak Alia jalan jalan ke Jakarta, mengenal lebih dekat dan mungkin berjodoh dengan dirinya. Ah…andai saja penulis brengsek itu bisa memahami jalan pikirannya.

“Loe bilang gue brengsek?” tanya penulis.
“Iya…loe emang brengsek!” ketus FK.
“Segera kembali ke lapas! lanjutkan misi! atau loe bakal berganti peran menjadi waria!”ancam penulis.
“Aihh ngancem deh…takyuut…sorry ye bo…emang ike cowok apaan cin…maen nyuruh nyuruh ike…sebel deh” ucap FK. Dan FK pun terkejut saat menyadari, jika ucapan dan gayanya berubah ngegondek, ternyata penulis gak main main dengan ancamannya, FK pun menjadi takut.

“Pilih mana? Lanjutkan misi atau jadi benches?”
“Jelas jadi benches dong cin, eh…Ok ok…gue lanjutin tuh misi…puas loe?” ucap FK karena gak punya pilihan lain.
FK segera berjalan kembali menuju mobil. Alia dan Elang heran, kenapa FK memutuskan untuk kembali melanjutkan misi. Setelah memasang radio komunikasi dan membawa persenjataan, FK pun berjalan memasuki Lapas Wirogunan.
“Mas FK…tunggu!” teriak Alia.
FK menghentikan langkahnya, dan tanpa disangka, Alia mengecup lembut bibirnya
“Ciuman keberuntungan buat kamu mas…hati hati ya!” ucap Alia.
FK tersenyum sumringah, dalam hati dia berkata, kalo gini kan enak…makasih ya penulis.
****
FK berjalan mengendap endap memasuki ruang lapas. Sesekali dia bersembunyi, saat ada penjaga yang melintas. Pistol yang sudah terisi penuh, berada di tangannya. Jarinya memegang pelatuk, bersiap untuk ditembakkan, jika keadaan mulai mendesak. Tiba tiba…

“Jangan bergerak!. Angkat tangan anda dan menyerahlah!” teriak sipir penjara sambil menodongkan pistol.
Refleks, FK pun bergerak cepat, dengan gerakan yang sudah terlatih selama ribuan tahun, diapun berbalik, lalu menodongkan pistolnya ke arah sipir.
Kini dua orang itu saling berhadapan dan saling menodongkan pistolnya masing masing.

“Gawat bro…kita ketahuan!” ucap FK pada Elang melalui radio komunikasi.
“Waduh…apes dah loe bro..ohya bro…gue minta maaf ya, kalo selama ini punya salah…gue ikhlas” ucap Elang pasrah, jika temannya harus mati dalam tugas.
“Kampreett loe Lang…loe doain gue mati” gerutu FK.

Sementara itu, sipir membunyikan alarm bahaya. Dalam sekejab, ratusan sipir bersenjata lengkap sudah mengepung FK.
Agen FK semakin terjepit, tak ada lagi jalan melarikan diri. Kini pilihannya tinggal dua :
Melawan lalu mati, atau menyerah, tapi mati juga.

“Elang! cepat tolong FK! jangan biarkan FK mati” pinta Alia memohon.

Agen FK terharu, mendengar ucapan Alia, ternyata Alia begitu mengkhawatirkan dirinya. Dan itu menimbulkan keberanian yang luarbiasa bagi FK. Jika dirinya harus mati, dia ingin mati dengan penuh gaya di depan Alia, pikir FK mantap.
Lalu FK berdiri tegak menantang, sorot matanya tajam, menatap moncong senjata para sipir penjara, guratan kemarahan terpancar dari wajahnya, seperti wajah raja Leonidas dalam film 300, yang siap menerima hujaman ribuan anak panah. Kemudian dia berteriak “This is Sparta FK!”.
“Temb…” belum selesai kepala sipir memerintahkan menembak, FK pun memotong ucapan si sipir..
“Ampun om ampun! Jangan tembak gue..please!….Wahai penulis cerita yang budiman! tolongin gue dong, gue kan belum kawin, Herry FK belum mau mati!”

Dan kemudian, lalu, tiba tiba, ujug ujug…
“Mas Herry ya? Agen FK 69? Koq gak bilang dari tadi, dari siang lho udah kami tunggu…mau interogasi Wepe kan soal si hantu?” ucap kepala sipir sambil memerintahkan anak buahnya menurunkan senjata.
“Lho…koq tau om?” tanya FK heran.
“Kan udah dibilangin sama penulis cerita ini, nanti siang ada FK mau datang cari Wepe, mohon dibantu. Salah sendiri koq mas FK datangnya sore begini” jawab kepala sipir.

Akhirnya FK bisa bernafas lega, segera dia menghubungi agen Elang lewat radio.
“Bro…situasi aman terkendali, tolong segera ke sini! Jangan lupa bawakan juga celana gue di dalam tas ya bro!”
“Celana? Buat apaan bro?” tanya Elang.
“Gue ngompol bro!”
HaHaHa
****
Bersambung…Dan (jangan) tunggu kelanjutan dari kisah ini.
Buat pembaca, jangan tunggu endingnya yak, nikmati aja.
Gue sebagai penulis aja bingung, ini cerita mau dibawa kemana wkwkwkw
Peace
Elang
1383313444980473632

0 komentar:

Posting Komentar