Sabtu, 04 Januari 2014

Mission Kenthirssible (Memburu Hantu Yogya 4)

Ini adalah bagian keempat dari kisah agen rahasia.
Untuk membaca bagian 1 sampai 3, lihat aja di profil yak.
****
Suasana Lapas Wirogunan menjadi hangat dan akrab. Kemudian FK diantar oleh sejumlah sipir untuk menemui Wepe di sel tahanan. Sesampainya di sel tahanan, tampak wajah Wepe yang beringas sudah menunggu.
FK langsung memulai interogasinya

“Kasih tau gue…dimana si Hantu berada?”
“Hantu? Hantu apaan…gue gak tau siapa itu si Hantu” jawab Wepe kalem.
“Bangsat! Jangan berlagak pilon…si Bain! Tunjukan dimana persembunyian Bain?” ucap FK berang.
“Bain? Gue gak kenal sama Bain!” jawab Wepe menantang.


Bukkk! Sebuah pukulan mendarat di pipi Wepe, tapi Wepe hanya tersenyum dingin. Dan FK semakin emosi, dia kembali melayangkan pukulan, namum kali ini Wepe menangkis. Sebagai mantan agen rahasia, Wepe juga mempunyai keahlian bela diri.

“Eh…loe ngelawan” lalu FK memerintahkan beberapa sipir untuk memegangi Wepe (tumben maen juga akalnya). Kali ini, pukulan dan tendangan FK mendarat mulus di tubuh Wepe tanpa bisa dielak. Wepe hanya tersenyum, dan sesekali meludahkan darah yang keluar dari bibirnya.

“Cuma segini kemampuan loe?” ejek Wepe. Sebagai mantan agen, dia sudah terlatih untuk mengalami berbagai siksaan, baginya, lebih baik mati daripada membocorkan rahasia. Dan FK mengerti sekali dengan prinsip itu.
Lalu FK menghubungi agen Elang, untuk meminta solusi.

“Beri si Wepe tehnik interogasi terbaru dari Kenthir Intelligence Agency (KIA)…dia belum tau tehnik interogasi kejam yang up to date!” ucap agen Elang.
“Ok bro…laksanakan”

Kemudian FK menghampiri Wepe dengan sebilah pisau kecil.
“Hahaha…jangankan pake pisau kecil, mau pake pisau besar, pake pistol, gue gak takut…gue siap mati hahaha” Wepe kembali mengejek.
“Ini pisau sunat….tapi sayangnya, gue ini agen rahasia, bukan mantri sunat!” ucap FK
“Maksud loe?” tanya Wepe heran
“Berhubung bukan mantri sunat, kemungkinan 99,9% gue pasti salah dalam memotong, dan yang terpotong adalah pangkal bukan ujungnya!” sahut FK
“Waduh…”
“Hahaha kita lihat siapa yang tertawa belakangan!” jawab FK sambil tertawa.

Wepe merasa ngeri, miris, membayangkan burung kesayangannya terpotong hingga habis, lalu dia berteriak…
“Ok..gue nyerah…gue akan kasih tau semuanya, please jangan potong bro!” ucap Wepe sok akrab.
“Nah gitu dong…kasih tau dari tadi…bikin susah orang aja”

Kemudian Wepe memberitahukan semua informasi tentang si Hantu, menunjukan tempat persembunyiannya.
Setelah mendapat informasi, agen FK bergegas pergi ke luar Lapas, untuk menemui agen Elang dan Alia.
“Kita cabut bro…info sudah di dapat…si Hantu ada di Gunung Kidul”
“Sebaiknya kita kembali ke hotel, ini sudah terlalu malam…kita istirahat dulu” saran Alia.

Akhirnya, mereka bertiga kembali menuju Hotel Salero Bundo.
****
SMP Negeri Kenthir, Gunung Kidul.
Ketiga agen masih siaga mengawasi gedung sekolah itu. Mereka menanti sosok si Hantu muncul. Tak lama kemudian, Bain keluar dari gedung sekolah untuk menuju rumahnya.
“Itu Bain bro” ucap FK.
“Yup..betul…kita ikuti saja dari kejauhan” sahut Elang.
“Kalo liat tampangnya, gue gak yakin deh kalo dia itu teroris…tampang orang baik tuh” ucap Alia.
“Tapi info dari markas besar ya begitu Al” sahut FK.
“Bisa jadi infonya salah, inget puluhan misi udah kita jalani, seringkali ada kesalahan info kan” ucap Elang.
“Kepalang basah,…kita cari tau, tuh si Bain sudah sampai di rumahnya…ayo kita sikat” ucap FK.

Kemudian FK turun dari mobil dan menghampiri Bain. Bainpun terkejut, saat ada orang yang tak dikenal menyergap dirinya. Bain mencoba melawan, tapi dirinya bukanlah tandingan agen FK yang terlatih.
Tak perlu waktu lama bagi FK untuk membekuk Bain, mengikat dan menutup mulut Bain dengan lakban, agar Bain tidak berteriak minta pertolongan. FK membawa Bain masuk ke rumah dan memulai interogasinya.
“Rupanya kamu si Hantu itu ya?” tanya FK santai.
Bain hanya diam tak bergerak, lalu…kembali sebuah pukulan menghantam kepala Bain.
“Tunjukkan dimana gudang penyimpanan emas itu! Dimana kamu sembunyikan?”
Bain hanya memandang FK dengan mata penuh amarah.
****
Agen Alia ikut masuk ke dalam rumah Bain, dan melihat kondisi si Hantu. Perlahan dibukanya lakban penutup yang ada di mulut Bain.
“Gimana mau bisa ngomong mas…mulutnya masih dilakban gitu” ucap Alia heran dengan kebodohan FK.
FK cuma nyengir, sementara itu Bain begitu emosi, baru kali ini dia lihat ada orang sebodoh FK.
“Saya gak tau apa apa tentang emas atau Hantu…saya ini seorang guru!” ucap Bain takut bercampur marah.
“Biar saya aja yang interogasi” ucap Alia pada FK

Lalu Alia mulai duduk di depan Bain, mengangkat salah satu kakinya dan menyilangkan kedua pahanya yang mulus, seperti Sharon Stone dalam film Basic Instinct.
“Cleguk” suara agen FK menelan ludah, sementara itu, liur Bain menetes saat menikmati pemandangan itu. Gaya di film itu lah yang sebenarnya menginspirasi si Bain, dan kini gaya itu ada dihadapannya.

“Sumpah…andai saya tau, pasti akan saya beritahu semuanya…tapi saya memang bukan teroris!” ucap Bain tanpa melepaskan pandangan matanya.
“Sepertinya dia jujur” sahut Alia.
“Ahh…dia pasti bohong Al!” teriak FK

Tiba tiba, ada instruksi dari markas pusat yang masuk ke radio para agen.
“Para agen harap bersiaga! Lokasi gudang penyimpanan emas sudah diketahui. Gudang itu ada dibelakang rumah Bain, tepatnya arah utara jam 9, 30 Cm dibawah tanah tanpa pintu masuk…segera ledakkan dan masuk!” perintah komandan KIA.

“Al…kamu jaga Bain…biar saya yang masuk!” perintah agen FK pada Alia.

Agen FK segera berlari ke belakang rumah Bain, memeriksa koordinat lalu memasang bom C4 pada lokasi. Sementara itu, Agen Elang mencoba menganalisa, gudang emas belakang rumah? tanpa pintu? 30 Cm dari tanah?…itu kan septiktank, pikir Elang.
Lalu dia berteriak ” Bro…jangan masuk!”, tapi terlambat…
“ARRGGGHHHHH!! Bangsatt…Sompreeettt!!!!” teriak FK.
****
“Pak Bain, kami mohon maaf. Ternyata ada kesalahan informasi dari pusat. Kami akan menanggung biaya kerusakan yang kami timbulkan” ucap Elang memohon maaf.
“Sudahlah mas…saya sudah memaafkan, saya anggap ini musibah” ucap Bain bijak.

Kemudian Elang dan Alia menuju mobil, sesampainya di mobil, Elang menghubungi petugas pemadam kebakaran setempat.
“Disini Agen Elang dari KIA, kode EL 86 mohon bantuan, seorang agen terjebak di dalam septiktank!”
“Siap pak!…kami segera meluncur ke lokasi” jawab petugas.
“Gak usah buru buru…santai aja!” perintah Elang.
****
Siapakah sebenarnya si Hantu? Apakah Wepe berbohong? Atau Wepe itulah si Hantu, atau ada orang lain?.
Bersambung…Dan (jangan) tunggu kelanjutan dari kisah ini.
Cerita semakin ngelantur dan tidak jelas wkwkwkw
Peace
Elang
1383470642693980442

0 komentar:

Posting Komentar