SD Negeri Kenthir kedatangan Guru Baru sebut saja namanya
Pak Kardiman, yang baru pindah dari Negara Bagian Prolinx ke Zakarcity, seperti
biasa sebagai guru baru di kelas beliau memulai dengan memperkenalkan diri dengan murid-muridnya.
Pak
Kardiman : “Selamat
Pagi anak-anak, perkenalkan nama bapak Kardiman dan kalian bisa panggil bapak
dengan Pak Diman, Pak Kar atau apapun yang membuat kalian nyaman asalkan jangan
BaKar aja”
Siswa : (Kompak menjawab)“Pagi Pak”
Pak
Kardiman : “Mas
yang duduk di pojok belakang yang ganteng, siapa namanya? Dan cita-citamu kalo
udah gede mau jadi apa?”
Pe’i : “Saya Pe’i pak, cita-cita saya
kalo sudah besar pengen jadi Pengusaha pak”
Pak
Kardiman : “Bagus,
harus belajar yang rajin ya. Mbak yang di depan ini siapa namanya dan apa
cita-citanya?”
Maeroh : “Saya Maeroh pak, cita-cita saya
kalo udah besar mau jadi perawat pak”
Pak
Kardiman : “Cita-cita
yang mulia, harus giat belajar ya Maeroh. Dan Mas yang kurus ceking yang duduk
di ujung kanan yang lagi asyik ngupil, siapa namanya dan apa cita-citanya?”
Dusmin : (tampak terkejut) “Saya Dusmin
pak, kalo udah besar saya ingin jadi orang kaya seperti bapak saya yang seorang
KORUPTOR” (dengan bangga Dusmin menyebutkan cita-citanya)
Pak
Kardiman : “Dusmin,
menjadi koruptor itu tidak baik. Itu sangat hina banyak merugikan rakyat pasti
kamu akan banyak dihujat orang dan kalo kamu ketangkap kamu bisa dipenjara. Tolong
sekalian kasih tahu bapak kamu untuk segera tobat”
Dusmin : (Nampak sedih) “Pak Diman, setahu
saya bapak saya itu melakukan pekerjaan mulia, beliau sudah banyak berjasa untuk
warga dan sudah banyak jembatan dan jalan yang rusak bapak saya bangun dan
perbaiki”
Pak
Kardiman : (sambil
berpikir keras menangkap maksudnya dusmin dan beliaupun baru ‘ngeh’ yang
dimaksud “KORUPTOR”) “Dusmin, kalo orang yang bekerja membangun jembatan dan
jalan itu bukan “KORUPTOR” tapi “KONTRAKTOR”
Dusmin : “Udah diganti ya Pak, sejak kapan?”
0 komentar:
Posting Komentar