“Ciuman paling enak di mana Mel?”
“Hiiii…hi…” Si Amel tersipu, tak menjawab, tapi telunjuk tangannya menunjuk ke arah kening.
“Wakakakakakka selain di kening lu pernaha di mana lagi dicium?”
“Kening doang, itu aja baru setengah maen ketahuan Bu Dhe”
Wakakkakak
****
Kenapa dari mereka gak ada yang punya pendapat bahwa leher lokasi paling assoy buat dicium. Sejuk rasanya ketika nafas dari hidungnya mengalir di sekitar kulit leher merayap ke tengkuk. Rasanya wow, seperti belaian maya. Berasa hangat nikmat tapi tak ada tangan di situ, hanya nafas yang tak terlihat. Saat dengus birahinya terdengar merdu ditelinga, itu juga wow. Memacu kita untuk ikut mengimbangi dengan ah uh ah uh yang membuat segalanya makin basah.
Lebih enak lagi kalo ciuman di leher disertai gigitan gigitan kecil. Rasanya seperti naek motor ama orang yang kita sayang di jalan datar tiba-tiba ketemu polisi tidur. Makian keluar, habis itu cekikikan bersama karena pegangan tangan makin erat.
Yang gak enak dari ciuman di leher itu bekasnya wakakkakak. Kalo lupa diri dan gak hati-hati bisa tuh tompel merah jadi-jadian nemplok dimana mana. Gak masalah buat yang biasa memakai busana dengan leher tertutup. Buat yang rambutnya panjang terurai juga bisa tertutup ama rambut. Tapi repot kalo bekas di leher depan wakkakaka, susah nutupnya.

Daripada ditutup plester yang jadi keliatan maksa bisa disamarin kok pake foundation. Emang gak ilang banget, tapi gak sejelas bekas awalnya.
Atau kalo gak mau repot n malu menanggung bekasnya, mending control pasangan. Kalo udah mulai ada tanda-tanda mau gigit, dorong kepala pasangan kuat kuat. Berilah dada buat ganti. Gak rugi kok, sama enaknya wakkakakkaka
Salam cipokamania CRotttt

0 komentar:
Posting Komentar